PENGERTIAN DAN TERMINOLOGI
Statistik :
Gambaran suatu persoalan yang dinyatakan dalam bentuk kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau diagram.
Statistik yang berkaitan dengan suatu hal secara spesifik diberi nama sesuai dengan persoalan yang digambarkan :
Contoh : Statistik penduduk
Statistik Pertanian
Statistik Mahasiswa, dlsb
Pengertian lain : statistik menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data menyangkut sesuatu hal.
Contoh : Persen
Rata-rata, dlsb
Statistika :
Pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan dan analisisnya serta penarikan kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan.
Jenis Data :
Kualitatif
Data yang pencatatan unit elementernya dinyatakan dalam bentuk kategori.
Contoh : jenis kelamin,
golongan darah,
kualitas barang (jelek – bagus, rusak – baik) dlsb.
Jika kita melakukan pencatatan yang demikian maka dikatakan bahwa kita mempunyai atribut.
Data kualitatif dapat digolongkan lagi ke dalam skala nominal dan skala ordinal.
Skala nominal didefinisikan sebagai kategori tak terurut yang saling eksklusif (contoh golongan darah A, B, AB, O).
Skala ordinal adalah kategori yang didasarkan pada urutan (rangking) tertentu seperti lebih besar dari, lebih disukai dari, lebih sukar dari (contoh ukuran baju XL>L>M>S; Perwira>Tamtama>Bintara).
Kuantitatif :
Hasil observasi yang dinyatakan dalam bentuk bilangan yang nilainya berubah-ubah atau bersifat variabel.
Data kuantitatif : data diskrit dan data kontinu.
Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara mencacah atau menghitung. Contoh : jumlah pramuniaga, jumlah mesin, jumlah pengunjung, jumlah anak dlsb.
Data kontinu adalah data yang nilainya diperoleh dari hasil pengukuran. Contoh : berat badan, tinggi badan, panjang kain atau waktu. Karena data kontinu diperoleh melalui pengukuran maka jelas bahwa nilainya tergantung pada derajat ketelitian tertentu.
Data kuantitatif digolongkan ke dalam dua golongan yaitu data dengan skala interval dan skala rasio.
Skala interval menunjukkan jarak antara dua bilangan pada skala yang telah ditetapkan atau diketahui. Titik nol dan unit pengukuran adalah sembarang.
Contoh : Suhu yang diukur dengan menggunakan dua skala yaitu Celsius dan Fahrenheit dimana 00C 00F. Selain itu sifat dari skala interval adalah bahwa rasio antara dua interval yang digunakan tidak tergantung pada unitnya. Sebagai contoh : 00C=320F ; 500C=1220F ; 1000C = 2120F (50-0)/(100-50) = (122-32)/(212-122) = 1.
Skala rasio mempunyai titik nol pada titik asalnya. Sebagai contoh tinggi suatu objek pada titik asal 0 cm adalah sama dengan 0 inchi. Sifat lainnya adalah bahwa rasio antara dua bilangan dalam masing-masing skala tidak bergantung pada unit pengukuran.
Contoh : 1 inchi = 2,54 cm 12 inchi = 30,48, maka 1/12 = (2,54/30,48) = 0,083.
Secara ringkas penggolongan data yang dijelaskan diatas dapat digambarkan sebagai berikut ;
Populasi:
Kumpulan dari objek yang sejenis atau pengukuran dari masalah yang akan diteliti. Setiap objek dari populasi ini disebut anggota populasi.
Jumlah anggota Populasi (ukuran populasi) bisa terhingga (finite) atau takhingga (infinite). Terhingga artinya jumlah anggotanya bisa terhitung sebaliknya takhingga jumlah anggotanya tidak terhitung/tidak terbatas.
Populasi terhingga :
Contoh : Petani di Jawa Barat
Mahasiswa UNIKOM
Penduduk Indonesia, dlsb
Populasi takhingga :
Contoh : Populasi bintang
Populasi semut
Undian mata uang secara terus menerus, dlsb
Perhitungan terhadap seluruh anggota populasi disebut Sensus. Untuk populasi berukuran besar pengukuran seperti ini tidak efisien, kecuali untuk keperluan tertentu (mis : sensus penduduk)
Sampel :
Sampel adalah objek atau pengukuran yang diambil populasi.
Sampel yang digunakan untuk menggambarkan populasi harus representatif.
Representatif berarti setiap anggota atau elemen populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai anggota sampel.
Syarat representatif : anggota populasi harus dipilih secara acak.
Cara untuk menarik anggota sampel disebut sampling.
Mengapa sampling ?
1. Jika ukuran populasi terlalu bear
2. Keterbatasan sumber daya (manusia, biaya dan waktu)
3. Jika objek percobaan bersifat destruktif (merusak)
Statistika dapat dikategorikan kedalam 2 pendekatan :
1. Statistika Deskriptif
2. Statistika Inferensial
Statistika deskriptif :
Statistika deskriptif digunakan untuk mengambarkan suatu keadaan dari data yang sedang dikaji. Statistika deskriptif menyediakan ringkasan sederhana menyangkut sampel dan ukuran-ukurannya.
Statistika Inferensial :
Statistika inferensial adalah suatu metode untuk menarik kesimpulan dari sampel. Kesimpulan yang diambil biasanya digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
Statistika inferensial dapat dibagi lagi ke dalam dua kegiatan yaitu penaksiran parameter populasi dan pengujian hipotesis. Teori estimasi digunakan untuk menaksir parameter populasi seperti rata-rata, persentase, variabilitas dan lain sebagainya dengan tingkat kepercayaan tertentu. Sedangkan uji hipotesis memungkinkan kita untuk menguji berbagai dugaan atau asumsi, bahkan menelorkan hipotesis baru dari berbagai fenomena alam atau masalah yang sedang kita hadapi. Dari kedua teori inilah (estimasi dan uji hipotesis) nantinya kita akan membuat suatu penarikan kesimpulan berdasarkan sampel yang diambil.
Jadi kita menggunakan statistika inferensial untuk menarik kesimpulan dari data yang kita miliki menjadi kondisi yang lebih umum, sedangkan statistika deskriptif semata-mata untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi dari data yang kita miliki.
PERAN STATISTIKA DALAM BISNIS DAN MANAJEMEN
Pada dasarnya metode statistika adalah teknik-teknik matematika yang digunakan untuk memfasilitasi keperluan interpretasi data numerik yang diperoleh dari sekelompok individu atau sekelompok observasi dari satu individu. Dalam dunia ekonomi dan bisnis, individu-individu yang membentuk kelompok ini bisa saja berasal dari klasifikasi manusia (seperti petani, buruh, pebisnis) atau bisa juga berasal dari entitas legal seperti perusahaan atau pemerintahan, unit-unit administratif, pembagian daerah hukum (kota, kabupaten, propinsi), kelompok sosial atau agama, perumahan, pekerjaan dan lain sebagainya, yang pada intinya adalah sebuah entitas dimana data numerik dapat dikumpulkan. Data yang dikumpulkan bisa berbentuk pendapatan keluarga, tabungan, harga, ukuran-ukuran fisik produksi, gaji, biaya produksi, pengeluaran, lahir dan kematian dan berbagai fakta deskriptif yang dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan.
Dalam dunia bisnis, data dan informasi adalah bahan yang sangat penting khususnya dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Data itu sendiri tidak berarti apa-apa kecuali apabila data tersebut sudah diolah ke dalam bentuk informasi yang siap untuk dinterpretasi. Proses pengambilan keputusan manajemen, sangat tergantung pada informasi semacam ini. Untuk itu maka mau tidak mau kita memerlukan suatu metode ilmiah yang sistematis untuk menganalisis data sesuai dengan kebutuhan pemakai. Untungnya metode yang dimaksud telah lama dikembangkan dalam statistika dan boleh dikatakan hampir semua pemakai telah menerimanya sebagai sesuatu yang mutlak dan perlu.
Peran statistika dalam dunia bisnis dan ekonomi sudah lama dikenal oleh entitas ekonom dan pebisnis. Seorang manajer akan menemui kesulitan manakala dia akan membuat keputusan apakah akan meningkatkan produksi apabila dia tidak memiliki data yang akan dipakai untuk keperluan peramalan. Manajer pemasaran memerlukan informasi seberapa besar pangsa pasar produknya di sebuah wilayah untuk keperluan penetapan strategi pemasaran. Biro periklanan perlu mengkaji apakah iklan yang ditayangkan di berbagai media sudah efektif atau belum. Kesemua ini memerlukan alat yang dapat memberikan informasi yang tepat sehingga kebijakan manajemen dapat ditetapkan secara benar. Tehnik-tehnik pengambilan sampel yang representatip berikut tehnik analisis datanya semua telah tersedia dalam statistika, sehingga sebuah perusahaan tidak perlu melakukan pengambilan sampel dengan jumlah yang sangat besar yang dapat menghabiskan biaya yang sangat besar untuk mengamati fenomena yang berkembang di dunia nyata.
STATISTIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
Salah satu kegiatan dalam manajemen adalah proses pengambilan keputusan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengambilan keputusan menjadi suatu pekerjaan yang sulit manakala para manajer dihadapkan oleh lingkungan yang tidak pasti. Yang menjadi masalah adalah bagaimana para pengambil menyikapi kondisi ketidakpastian sehingga keputusan yang diambil memberikan risiko atau konsekuensi yang minimal. Mengukur ketidapastian memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Ukuran ini sangat bersifat subjektif, artinya para pengambil keputusan tidak semata-mata mengandalkan kemampuan intuisi semata, akan tetapi harus didukung oleh pengalaman dan pengetahuan.
Berkembangnya statistika dalam beberapa dekade terakhir telah cukup banyak memberikan kontribusi dalam pengembangan teori pengambilan keputusan. Teori kemungkinan yang dikembangkan sejak abad 16 banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam mengukur ketidakpastian. Demikian pula informasi yang dihasilkan dari berbagai tehnik analisis dalam statistika, tidak sedikit memberikan pengetahuan bagi pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan.